This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 29 Juli 2013

Di mana Allah Berada ?


Pertanyaan ini adalah pertanyaan klasik yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Sebagai manusia yang berakal tentunya akan menempuh cara-cara untuk menemukan dan menjawab pertanyaan itu. Namun terkadang seorang muslim dan mu’min yang sudah jelas apa panduan, dan bagaimana cara-cara syar’i untuk menemukan dan mengenal Tuhan-nya itu terjebak dengan cara-cara tidak syar’i dan tidak benar untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan diatas. Salah satu diantaranya adalah dengan berfilsafat. Mereka berdalih akan menemukan Tuhan dengan cara berfikir rasional dan hanya menggunakan kebenaran sesuai dengan akal saja. Atau dengan kata lain, akal lebih didahulukan atas wahyu.

Mengenai Hadits Agama Adalah Akal
Mereka berpendapat bahwa dengan berfilsafat akan mendapatkan sebuah jawaban yang memuaskan. Tentunya hal ini adalah sesuatu yang keliru dan menyimpang. Kadang, untuk menambah keyakinan mereka dalam berfilsafat, mereka berdalil dengan ungkapan:
الدين هو العقل ومن لا دين له لاعقل له
“Agama adalah akal, siapa yang tidak memiliki agama, maka dia tidak berakal.”

Seorang Muhadits (Ahli Hadits) besar, syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahumullah, mengatakan bahwa ungkapan itu kualitasnya bathil [2]. Sebagai muslim tentunya harus menjauhi apa-apa yang bukan menjadi rujukan yang benar dalam beragama, termasuk ungkapan tadi.

Komentar Syaikh Albani Mengenai Hadits Diatas: [3]
Alasan kelemahan hadits ini (diatas) adalah pada salah seorang periwayatnya yang bernama Bisyr karena dia seorang periwayat yang Majhul (anonim) sebagaimana dikatakan oleh Al Azdy dan disetujui oleh Imam Adz Dzahaby di dalam kitabnya Mizan Al I’tidal Fi Naqd Ar Rijal dan Imam Ibnu Hajar Al Asqalany di dalam kitabnya Lisan Al Mizan.

Semua hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan akal tidak ada satupun yang shahih, sehingga berkisar antara kualitas Dha’if (Lemah) dan Maudhu’ (Palsu). Hadits-hadits seperti ini banyak terkoleksi di dalam buku “Al ‘Aql wa Fadhluhu” karya Abu Bakar bin Abi Ad Dun-ya atau yang lebih dikenal dengan Ibn Abi Ad Dun-ya bahkan beliau mengkritik diamnya pentashih buku tersebut, Syaikh Muhammad Zahid Al Kautsary atas riwayat-riwayat yang kualitasnya demikian.

Al Qur’an Sebagai Petunjuk Keberadaan Allah ta’ala
Oleh karena itu, hadits diatas tidak bisa dijadikan hujjah mengenai fungsi akal yang berada diatas wahyu, atau mendahulukan kepuasan akal atas petunjuk wahyu. Dan cukuplah Al Quran, As Sunnah dan pemahaman para sahabat menjadi panduan dalam menemukan Tuhan dan mengetahui dimana keberadaan-Nya, dan akal haruslah tunduk dibawah petunjuk wahyu yang ma’shum, karena akal setiap orang berbeda-beda dan tidak ma’shum.

Didalam Al Quran, Allah ta’ala berfirman bahwa Al Quran merupakan penjelas segala sesuatu, petunjuk, rahmat, dan kabar gembira.
Allah ta’ala berfirman: